PERGUMULAN BERJUMPA SUKACITA
PERGUMULAN BERTEMU SUKACITA
#GODfidance
Sebelum mempertemukan Pergumulan Dan Sukacita Dalam Perspektif Alkitab, Saya ingin membagikan kesaksian Hidup Bagaimana Saya melihat Penderitaan dan Sukacita Secara Bersamaan Bertemu, ketika menuliskan catatan Pendek ini Saya Masih tergakum bagaimana Allah Bapa Sebagai Source From Everything Dan Sustainer Didalam Di dalam Ke-Omnipitent, Omniscience Dan Omnipresent-Nya, Bekerja Didalam Segala Hal (Pas) Dan Segala Perkara Dapat Kutanggung didalam Dia (Roma 8:28 - Filipi 4:13)
Rabu 19 Juni 2024 saya mendapatkan Pesan Singkat Dari Adik Laki-laki Saya Via Aplikasi WhatsApp Bahwa Dia Sedang Konsultasi Dokter Urologi Dan sedang Menunggu Hasil USG Dan Kemudian Pesan Lanjutannya Kamis 20 Juni 2024 Ada Tindakan Medis (Operasi) Pada Kamis Jam 11:00 WITA yang kemudian diundurkan ke Jam 4 WITA.
Pada Hari Yang Sama Ada Kerja Persiapan Pernikahan Keponakan dari Pihak Istri Yang Akan Dilaksanakan Hari Sabtu 22 Juni 2024, Dan Juga Tugas Mengajar Mata Kuliah Pentateukh Dan Nabi-nabi Kecil Di Bible Mansinam School Papua Barat Via Zoom Sampai Hari Jumat. Setelah mendapatkan Kabar Operasi Kamis Maka Saya mengubungi Pihak Sekolah minta Ijin Tidak bisa mengampu Kelas pada hari kamis dan dpindahkan ke Jumat, Lalu isteri saya menelpon Ibunya untuk kami tidak hadir di hari kerja pertama persiapan pernikahan karena mau mendampngi adik operasi.
Kamis pagi Kami meluncur bersama istri dan staf di Yayasan yg menolong kami mengemudikan mobil ke Tabanan, Setelah menunggu Daftar panggil maka adik mendapatkan bagiannya untuk di Operasi, saya menandatangi Surat-surat dan mengantarnya memasuki ruang operasi, sedangkan diluar Ada adik lainnya, staf, isteri dan rekan Pdt gbin Denpasar bersama isterinya yang juga menemani.
Singkat cerita operasi berjalan lancar, dan kami harus pulang ke negaar, sampai dirumah jam 1:30 Malam, Kami beristirahat Dan besoknya saya mengajar kelas saya yg tertunda jam 11, isteri ke Kantornya, Konsultasi progam, lalu siangnya kami ke rumah Kaka Ipar membantu, Malam kami kembali doa Malam, dan terus berhubungan dengan Adik paskah operasi yang Masi di Rumah Sakit, Sedangkan adik bungsu Sabtu tidak bisa jaga karena harus ujian semester sampai Minggu di fakultas hukum UT, Kami mengirimkan 2 anak kami di Panti Asuhan untuk membantu melihat adik di RS,
Sabtu Pagi kami ke acara pernikahan dimana saya mendapatkan Tugas sebagai Usher lalu sebagai Wedding Singer, saya lakoni samapi jam 6:30 kami balik ke asrama, Adik Sabtu pagi puji Tuhan. Sudah pulang dan akan chekup Tanggal 28 Juni, Minggu Pagi Saya Berkotbah Tentang Segala Perkara Dapat Kutanggung Didalam Kristus Yesus.
Kecapean dan dan Menguras Emosi tetapi saya Mengunci Mulut Saya rapat2 untuk mengeluh, marah dengan situasi, Karena kedua kepentingan ini jaraknya Jauh2 menguras Tenaga dan Emosi dll, Puji Tuhan Sebuah peneguhan datang Gembala Saya di Gereja lama saya mengirimkan Teks Untuk Minggu 30 Juni 2024 ini Berkotbah Pagi Dan Sore Dengan Landasan Filipin3:14, Sesuatu Yang Saya Alami.!! ada Banyak Detailnya tetapi saya menuliskan saja yang Jadi Plotnya
Sesuai Janji Saya di Prolog tadi untuk mempertemukan Pergumulan dan Sukacita didalam Perspektif Alkitab maka kita Mulai dengan PERGUMULAN
Dalam tradisi Ibrani, pergumulan hidup (bahasa Ibrani: ?????, yiggiya'h) dipandang sebagai bagian integral dari kehidupan manusia. Bangsa Ibrani memahami bahwa hidup di dunia ini tidak selalu mudah dan mulus. Pergumulan, penderitaan, dan tantangan dianggap sebagai realitas yang tidak dapat dihindari.
Pandangan Ibrani menekankan bahwa pergumulan hidup memiliki tujuan dan makna yang lebih dalam. Bagi mereka, pergumulan bukanlah hukuman atau kutukan, melainkan kesempatan bagi manusia untuk bertumbuh, belajar, dan semakin dekat dengan Tuhan. Pergumulan dipandang sebagai sarana untuk memurnikan karakter, meningkatkan iman, dan mengembangkan kebijaksanaan.
Bangsa Ibrani mengajarkan bahwa kehadiran Tuhan paling nyata dalam masa-masa sulit. Melalui pergumulan, manusia didorong untuk bergantung pada Tuhan dan mencari pertolongan-Nya. Dalam tradisi Ibrani, pergumulan hidup dilihat sebagai kesempatan untuk memperdalam iman dan membangun hubungan yang lebih erat dengan Sang Pencipta.
Kitab-kitab suci Ibrani, seperti Mazmur dan Ayub, mencerminkan pergulatan dan pertanyaan-pertanyaan manusia tentang penderitaan. Namun, dalam akhir ceritanya, mereka menemukan bahwa Tuhan hadir dan memberikan kekuatan serta penghiburan di tengah-tengah pergumulan.
Bangsa Ibrani meyakini bahwa pergumulan hidup, meskipun menyakitkan, dapat membawa berkah dan pertumbuhan rohani jika dihadapi dengan iman, kesabaran, dan pengharapan akan Tuhan. Mereka memandang pergumulan sebagai undangan untuk semakin mengenal Tuhan dan memperdalam hubungan dengan-Nya.
SUKACITA
Dalam tradisi Ibrani, sukacita (bahasa Ibrani: ????????, sim?áh) dipandang sebagai suatu keadaan jiwa yang mendalam dan abadi, bukan sekadar emosi sesaat. Sukacita bagi bangsa Ibrani merupakan anugerah dan berkat dari Tuhan yang melampaui keadaan dan situasi eksternal.
Sukacita dalam pandangan Ibrani bukan hanya tentang kesenangan atau kebahagiaan, melainkan juga tentang rasa syukur, pujian, dan penyerahan diri kepada Tuhan. Sukacita dipahami sebagai buah dari iman, ketaatan, dan hubungan yang dekat dengan Sang Pencipta.
Dalam tradisi Ibrani, sukacita dilihat sebagai tanda dari kehadiran dan pekerjaan Tuhan dalam kehidupan manusia. Kitab suci Ibrani, seperti Mazmur, sering menggambarkan sukacita sebagai respon manusia terhadap kebesaran, kebaikan, dan kesetiaan Tuhan.
Bangsa Ibrani mengajarkan bahwa sukacita bukan sekadar emosi, melainkan gaya hidup yang berpusat pada Tuhan. Mereka meyakini bahwa sukacita yang sejati dapat ditemukan bahkan di tengah-tengah kesulitan, karena Tuhan tetap hadir dan menyertai umat-Nya.
Tradisi Ibrani menekankan bahwa sukacita harus diimbangi dengan rasa takut dan hormat kepada Tuhan. Sukacita yang sejati muncul ketika manusia menyadari keagungan, kemuliaan, dan kedaulatan Tuhan, serta menyerahkan diri secara tulus kepada-Nya.
sukacita adalah anugerah yang dapat dipelihara melalui ibadah, pujian, dan pengajaran Firman Tuhan. Sukacita dilihat sebagai kekuatan yang dapat menyertai dan memperkuat umat Tuhan dalam menghadapi tantangan hidup. bukankah Seringkali Kita Tidak Dapat Memahami Allah Yang Bekerja Bagi Kita ? Saya melihat adik saya bisa di operasi dengan baik dan Proses Recovery sedang terjadi, Adik yang satunya dapat mengikuti Ujian dengan Baik, Pesta Pernikahan Ponakan Berjalan Dengan Baik, Saya dapat menyelesaikan Tugas mengajar dengan baik, Puji Tuhan Pergumulan Dan Sukacita Berjumpa Didalam Perspektif Alkitab Dan Saya Mengalaminya, Haleluyah Amen Terimakasih TUHAN YESUS !