ELI COHEN
Tahun 1960, Eli Cohen, seorang Yahudi kelahiran Mesir yang fasih berbahasa Arab direkrut menjadi agen rahasia oleh Mossad, dinas rahasia Israel.
Rencananya, Eli Cohen yang sangat cerdas ini akan disusupkan ke dalam elit politik negara Suriah.
Dengan diberi nama baru, Kamel Amin Tsa'abet, yang menyamar sebagai pedagang Arab Suriah, tahun 1961 dia ditugaskan menempel Kolonel Amin al Hafiz, perwira cemerlang yang menjadi atase militer Suriah di Argentina.
Dengan menyamar sebagai pedagang tekstil kaya raya asal Suriah, tak sulit bagi Eli Cohen alias Amin Tsa'abet untuk masuk dalam komunitas elit Suriah Perantauan di Buenos Aires, Argentina.
Dia sering mengadakan pesta mewah dengan mengundang para diplomat, termasuk Kol. Amin al Hafiz. Akhirnya mereka berdua menjadi sahabat karib.
Ketika Amin al Hafiz ditarik ke Damaskus, ibukota Suriah, Eli Cohen juga ikut pindah ke sana. Persahabatan mereka berlanjut..
Akhirnya Kol. Amin al Hafiz menjadi jenderal. Pada tahun 1963 ia melakukan kudeta tak berdarah yang mengangkat dirinya menjadi Presiden Suriah. Bagaimana dengan Eli Cohen alias Kamel Amin Tsa'abet ? Dia diplot menjadi Menteri Pertahanan tapi ditolaknya. Akhirnya ia menjadi penasihat khusus Presiden.
Eli Cohen terus melakukan pendekatan terhadap elit politik Suriah dengan mengadakan pesta-pesta mewah, obral duit serta servis dari wanita-wanita muda yang dibooking Eli Cohen..
Semua orang-orang penting pemegang kendali pemerintahan di Suriah menjadi sahabatnya kecuali 1 orang yakni Kol. Souedani.
Perwira yang satu ini curiga terhadap gerak gerik Amin Tsa'abet alias Eli Cohen tapi ia tak mampu membuktikan kecurigaannya.
Beberapa kali Eli Cohen mengecek sistem pertahanan Suriah di Dataran Tinggi Golan. Dia minta data jumlah tank, meriam dan rudal yang disimpan dalam bunker-bunker. Lalu dia memberi saran kepada para jenderal untuk menanam pohon eucalyptus sebanyak-banyaknya di atas bunker-bunker tersebut untuk penyamaran..
Para jenderal menuruti sarannya. Kelak dalam perang 6 hari tahun 1967, pesawat-pesawat pembom Israel mengebom semua pohon eucalyptus tersebut sesuai info dari Eli Cohen dan lumpuhlah kekuatan militer Suriah di Dataran Tinggi Golan pada hari itu juga..
Di bulan Januari 1965, Eli Cohen melakukan kesalahan kecil yang sangat fatal. Ia tetap mengirim berita ke Israel melalui frekuensi radio dengan menggunakan baterai di saat listrik mati di wilayah apartemennya sehingga terdeteksi oleh badan intelijen Suriah.
Kol. Souedani yang saat itu sudah menjadi kepala badan intelijen Suriah, memimpin langsung penyergapan ke apartemen Eli Cohen di saat Eli tengah mengirim sejumlah informasi ke Israel.
Bulan Mei 1965, Eli Cohen dihukum gantung di Marjeh Square, Dasmaskus, di hadapan mata ribuan orang.
Cohen telah mati, namun dampak yang ditimbulkannya sangat dahsyat.
Dua tahun setelah kematiannya, waktu terjadi perang 6 hari Arab-Israel di bulan Juni 1967, Israel dengan mudah berhasil merebut Dataran Tinggi Golan yang sangat strategis itu serta menaklukkan Suriah hanya dalam tempo beberapa hari saja karena semua data tentang posisi instalasi militer, hanggar pesawat tempur serta barak pasukan Suriah ada di tangan Israel berkat Eli Cohen, si penyusup legendaris itu....
Hari-hari ini saya melihat ada pola yang mirip kasus Eli Cohen terjadi di Indonesia. Yang saya maksud di sini bukan kehebatan orangnya, tapi modus operandinya. Dia bukan ditugaskan oleh suatu negara tetapi oleh suatu organisasi terlarang yang ingin merubah ideologi negara. Mengganti Pancasila dengan ideologi agama. Sayangnya organisasinya cekak dana dan yang ditugaskannya pun cekak iman sehingga sebelum menimbulkan kerusakan yang besar, modusnya sudah terbongkar lebih dulu.
Karena organisasinya cekak dana maka si penyusup menggunakan kepiawaian menulisnya untuk menjalankan aksinya. Dia mampu menulis dengan topik apa saja, tentang ekonomi mikro, makro, politik dalam negeri, luar negeri, agama, filsafat dll dengan luar biasa.
Kalau Sri Mulyani hanya pakar keuangan, Susi hanya pakar perikanan, Habibie hanya pakar pesawat terbang, Einstein hanya pakar fisika , si penyusup ini pakar segalanya.
Paham maksud saya ??
Apa mungkin ada manusia yang mampu menjadi pakar dalam segala bidang..
Jadi tak mungkin si penyusup ini pakar di segala bidang disiplin ilmu.
Pastilah dia didukung oleh suatu tim yang terdiri dari beberapa orang yang ahli pada masing-masing bidangnya. Merekalah yang memasok tulisan apapun topiknya kepada si penyusup ini.
Tinggal si penyusup mengeditnya, menyesuaikan dengan gaya tulisannya.
Kalau kita perhatikan tulisannya terutama tentang ekonomi pembangunan atau ekonomi makro, dia bisa menyajikan suatu analisa yang bagus dengan data yang begitu mendetail, yang harusnya membutuhkan studi hingga berhari-hari atau berminggu-minggu. Dan dia bisa menulis seperti itu 4-5 artikel dalam sehari padahal dia mengaku sibuk dengan pekerjaannya.
Opo tumon ??
Tulisan yang penuh puja puji terhadap Jokowi terus menerus dilansirnya, apalagi dengan mengaku sebagai seorang trilyuner plus memberi petuah bak seorang sufi dengan mengutip ayat-ayat suci, maka 60 ribuan pendukung Jokowi berbondong-bondong datang merapat seraya terkagum-kagum dan tak sadar sedang dicuci otaknya...
Saya rasa bila tak ada gonjang ganjing gegara kegemarannya merayu para pengikutnya yang muda nan cantik, masalah pengumpulan dana yang terburu-buru serta hobinya yang gemar tendang sana sini, maka operasinya akan berjalan dengan mulus.
Karena egonya yang terlalu gede, mudah tersinggung serta lemahnya iman itulah akhirnya dia menciptakan sendiri ribuan musuh.
Diantara orang-orang yang dimusuhinya, banyak anak muda ahli IT lulusan luar negeri. Mereka tak kesulitan melacak jejak digital yang sudah lama, bahkan yang sudah dihapus sekalipun untuk membongkar borok si penyusup, termasuk organisasi yang menugaskannya..
Bila kedoknya tak terbongkar, dalam waktu singkat dia bisa merebut hati ratusan ribu cebonger sambil terus mencuci otak mereka..
Sekarang saja, banyak cebonger yang sudah tercuci otaknya setuju banget pada pilpres tahun depan Prabowo jadi cawapres Jokowi, lalu 2024 nanti naik jadi presiden menggantikan Jokowi...
Ini semua berkat tulisan ciamik nan beracun dari si penyusup itu.. !!
Bayangkan, dengan pengikutnya yang kelak bisa mencapai ratusan ribu bahkan jutaan cebonger, kelak dia bakal dapat akses mudah ke pusat kekuasaan dan semua pembicaraan A1 akan dia peroleh untuk disampaikan ke organisasi terlarang utk diolah.... itu yang ditakutkan..
Tapi kini semua sudah usai..
Kedok sudah terbongkar !
Sekejam-kejamnya ibu tiri, dunia maya ternyata lebih kejam