GEREJA MAMON DAN POLITIK
I Korintus 4:1-2 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.
Kedua Ayat tersebut di atas adalah realita hari ini yang sementara terjadi di dunia kerohanian khususnya konteks gerejawi secara sempit bagi kekristenan di bangsa ini. hari ini kita melihat begitu banyak netizen kristen di media sosial yang mengangkat ke permukaan tentang lembaga gerejawi dan oknum-oknum pendeta yang secara tidak langsung memberikan dukungan secara politis kepada Gubernur Jakarta Anies Baswedan, lewat doa dan pernyataan mereka. Dukungan ini tentu saja ada kaitan dengan bantuan Operasional tempat ibadah atau Boti kepada pemeluk agama di indonesia terlepas dari dukungan politik terhadap Anis kita akan menelusuri terlebih dahulu secara legal Boti ini sebagai produk dprd dki jakarta khusunya komisi E
_____________
https://dprd-dkijakartaprov.go.id/komisi-e-rapat-kerja-bersama-eksekutif-bahas-boti/
https://dprd-dkijakartaprov.go.id/komisi-e-ingin-mekanisme-pemberian-hibah-tempat-ibadah-dipermudah/
Perihal Boti ini tidak saja adalah bagian dari apa yang pemerintah DKI Jakarta kerjakan kepada umat beragama yang ada di Jakarta tetapi ini juga adalah produk dari DPRD DKI Jakarta selayaknya juga DPRD DKI Jakarta mendapat apresiasi atas hal ini. nah karena itu Anies Baswedan menjalankan program pemerintah ini tidak terlepas dari peran DPRD, Jadi kalau gereja-gereja mendapat bantuan Boti ini adalah hak yang sudah diatur didalam apbd dki jakrta dimana untuk mendapatkannya harus sesuai dengan prosedur dan syarat serta mekanisme yang berlaku. sebagai gubernur anies hanya menjalankan program tersebut dimana itu adalah tugas dan tanggungjawabnya sebagai gubernur.
berdasarkan informasi dari halaman website drpd dki jakarta maka infomas yang didapat adalah sebagai berikut berdasarkan catatan Kementerian Agama, ada 1.038 gereja di Jakarta. Namun belum semua dari gereja tersebut yang mendapatkan BOTI karena tidak tergabung dalam PGI dan terkendala sejumlah syarat, seperti SK Kepengurusan, tanda lapor, keterangan domisili dan rekening Bank DKI atas nama gereja
____________
https://dprd-dkijakartaprov.go.id/komisi-e-ingin-mekanisme-pemberian-hibah-tempat-ibadah-dipermudah/
Jadi perspektif yang benar adalah negara memberikan bantuan kepada warga negara Republik Indonesia dalam hal ini adalah umat beragama di Indonesia dalam hal ini di DKI Jakarta di mana juga gereja mendapat bantuan dari negara, yang menjadi persoalan adalah Anies menggunakan momen ini untuk mencitrakan dirinya bahwa oleh karena dia dari dia maka gereja-gereja itu mendapatkan Boti atau Bantuan Operasional tempat ibadah, Padahal Bantuan Operasional tempat ibadah itu adalah hak-hak warga negara dalam hal ini bantuan kepada umat beragama di wilayah DKI Jakarta di mana Anies berposisi sebagai seorang Gubernur, karena itu perspektif inilah yang harus di luruskan dengan memberikan pemahaman yang baik proporsional komprehensif dan jujur.
Momentum pemilihan presiden pada 2024 nanti bisa saja dimanfaatkan oleh Anies Baswedan dengan menggunakan pemberian dana Boti ini untuk menarik simpati warga gereja, ini adalah sebuah tindakan politis yang kalau tidak dipahami gereja dengan baik maka gereja akan terseret pada ranah pragmatis politik di Indonesia ketika bantuan-bantuan tersebut digelontorkan maka akan ada sebuah balas budi dalam bentuk dukungan nanti kepada Anies di pemilihan presiden 2024 nantinya. Ini sebuah game atau permainan politik yang menggunakan simbol-simbol keagamaan untuk menarik dukungan kepada dirinya, Anis mencitrakan dirinya dengan baik sebagai seorang Humanis seorang yang Paham moderasi agama dan tentu saja gestur dan gimmick seperti ini di makan oleh warga gereja oknum-oknum pendeta aras gereja nasional Secara mentah-mentah tanpa melihat dampak dari apa yang akan terjadi, situasi sosial geopolitik dan geostrategis Jakarta sebagai ibukota negara dalam konteks Pemilu pemilu presiden 2024 akan menjadi sebuah arena tarung dimana bisa saja gereja menjadi tumbal dari politik yang menggunakan simbol-simbol keagamaan ini.
Seharusnya gereja menggunakan landasan di dalam roma 13 :1-5, Teologi politik di gereja berdasarkan konteks ayat ini adalah bahwa tidak ada pemerintah yang tidak berasal daripada Allah Artinya bahwa gereja harus menerima kehendak Allah atas DKI Jakarta bahwa Anies Baswedan ditetapkan oleh Allah untuk memimpin Jakarta sekalipun kenyataannya dia menggunakan politik agama untuk mencapai maksud dan tujuannya.
jejak digitalnya dimana Dengan begitu dia menggunakan disparitas agama untuk menjegal dan menjebloskan lawan politiknya yaitu Ahok ke dalam penjara dan ada jejak-jejak digital lainnya di mana kita melihat hari ini Anis mencoba untuk memoles dirinya sebagai seorang yang begitu paham moderasi beragama tetapi jejak digitalnya justru sebaliknya menunjukkan bahwa Anies menggunakan politik identitas agama untuk meraih kekuasaan politik.
Hal inilah yang tidak disadari oleh Gereja Tuhan, gereja tidak boleh apolitis artinya tidak boleh buta terhadap politik tidak boleh bodoh terhadap politik tetapi pada satu sisi gereja juga tidak boleh terlibat dalam praktik pragmatisme politik yang sedang terjadi di bangsa ini khususnya di DKI Jakarta sebagai ibukota negara Republik Indonesia di mana pendulum sejarah bangsa ini selalu bergerak di pusat ibukota Republik Indonesia.
Gereja mau dan tidak mau harus menerima kenyataan bahwa sekalipun pilihan gereja itu adalah bukan Anies tetapi ternyata Anis menjadi gubernur Jakarta itu pun ada dalam kontrol Allah. Allah mengijinkan siapapun dia untuk menjadi gubernur DkiJakarta supaya maksud dan rencana Allah terjadi atas DKI Jakarta dan terjadi lewat pemakaian Allah bagi gereja Tuhan di bangsa ini khususnya di Dki Jakarta. tetapi tidak lantas gereja mendukung Anis dengan segala jejak digitalnya yang dapat kita akses dengan begitu mudah baik audio video dan lain sebagainya di media internet.
yang berikut adalah etika Politik Gereja yaitu Bahwa gereja akan terus mendoakan pemerintahan yang sudah ditetapkan Allah suka atau tidak suka ,baik itu bukan pilihan gereja tetapi Allah telah menetapkan dia menjadi pemimpin atas Jakarta, Gereja juga tidak boleh menerima dan kompromi dengan jejak-jejak digital di mana Anis telah merusak bangunan kebangsaan khususnya moderasi beragama di Indonesia dia menggunakan politik identitas agama untuk mencapai hasrat kekuasaan dan politiknya.
Nah kita kembali lagi kepada prolog kita di awal tulisan ini dimulai dengan ayat di surat 1 Korintus 4:1-2, Pada ayat yang pertama kita dapat melihat disitu bahwa hendaknya orang memandang hamba-hamba Kristus oknum-oknum pendeta, Aras gereja yang kepadanya dipercayakan rahasia Kristus, ada hal yang menjadi anomali pada kasus yang lagi ramai di media sosial di kalangan Kristen di jagad media ini. dimana para oknum pendeta hamba Tuhan dan bahkan aras gereja secara tidak jujur, transparan, komprehensif dan proporsional ketika menerima bantuan memuji Anis atas apa yang dia kerjakan teristimewa ada diksi-diksi yang dibangun Bahwah Anies sangat peduli dengan moderasi keberagamaan dan kebangsaan di Indonesia ini ternyata bertolak belakang dengan fakta bahwa dia menggunakan politik identitas agama untuk mencapai hasrat politisnya.
Bagaimana umat mau percaya dan memandang oknum-oknum pendeta tersebut atau aras gereja yang pertama sebagai hamba Kristus kalau perilaku mereka adalah perilaku yang menjilat kepada pemerintah perilaku yang tidak sesuai dengan tuntutan sebagai hamba Tuhan. Salah satu prasyarat hamba Tuhan yang sejati adalah tidak terikat atau cinta kepada Mamon kemudian syarat yang lain adalah berdasarkan Korintus ini maka Allah mempercayakan RahasiaNya kepada mereka. mereka dituntut bahwa mereka dapat dipercayai oleh umat terlebih dapat dipercayai oleh Tuhan. Jangan-jangan sampai Tuhan tidak mempercayakan diriNya kepada mereka tetapi mereka masih merasa dipakai oleh Tuhan.
karena itu biarlah Jemaat umat memandang hamba-hamba Tuhan itu bahwa mereka dapat dipercaya oleh Allah dan Allah mempercayakan RahasiaNya kepada mereka kata memandang itu artinya memberi nilai melihat mengukur apakah mereka adalah benar-benar pelayan yang sejati.
dalam konteks video tulisan audio atau teks-teks yang dibuat berkaitan dengan hal ini maka kita dapat melihat bagaimana Nurani oknum-oknum pendeta tersebut dan mata hati mereka buta terhadap kondisi yang ada mereka menutup mata dan telinga untuk melihat fa ta danbukti serta realita hanya untuk dana bantuan tempat ibadah lalu mereka memuji-muji Anies secara berlebihan dan tidak sesuai dengan fakta tentunya mereka berdusta tentunya mereka menipu umat tentunya lagi mereka menipu Tuhan ini sebuah tindakan yang tidak etis. mereka di media sosial memuji Anies atas apa yang dilakukan kepada mereka hal ini menandakan bahwa hamba Tuhan ini tidak mempunyai kekudusan sosial ( Social piety ).
Dalam proses penyaliban Tuhan Yesus kita dapat melihat bagaimana hanas dan kayafas imam besar waktu itu harus berkompromi dengan Pilatus secara politik, politik keagamaan untuk tetap mempertahankan posisi dan kedudukan mereka Maka mereka membuat pilihan dan keputusan untuk menyalibkan Tuhan Yesus melalui sebuah rekayasa pengadilan dengan saksi-saksi yang palsu Yang dituduhkan kepadanya Yesus tidak mempunyai kesalahan pidana apapun sehingga dia layak dihukum kompromi semacam inilah juga yang terjadi di dalam gereja Tuhan di mana kita melihat hasrat akan materi, syahwat akan Mamon itu berperan besar sekali dalam pelayanan pelayanan organisasi gerejawi dan bahkan dengan dahsyatnya merubah perilaku oknum-oknum pdt, bahkan wajah organisasi gerejawi kepada Cinta Mamon.
Kiranya Tuhan menolong kita menguduskan hati dan pikiran kita untuk terus berada di jalan sepi dan sunyi namun terus mengerjakan kekudusan, tidak kompromi dengan politik praktis di mana ada tawaran untuk berada di area aman, Roh Kudus kiranya menolong kita untuk mengerti waktu dan kehendakNya. pada waktu ini kita harus mengambil peran dan tanggung jawab kebangsaan untuk terus menyuarakan kebenaran di bangsa ini, Gereja harus berdiri terus menyuarakan empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila undang-undang Dasar 45 NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma mangrwa.
kiranya tulisan yang pendek ini dapat menolong kita untuk terus berdoa bagi bangsa ini memiliki ketajaman untuk melihat kondisi di bangsa ini memilih yang benar dan bertindak yang benar serta memutuskan yang benar, Kalaupun kita berdoa bagi para pemimpin kita harus berdoa dengan jujur Kalaupun kita memilih para pemimpin pada pemilu nanti kita memilih Bukan karena apa yang mereka berikan bagi kita tetapi kita memilih dengan logika dan akal yang sehat melihat jejak rekam mereka di bangsa ini kita memilih dengan tanggung jawab untuk keberlangsungan kota provinsi bahkan Bangsa ini.
saya menutup tulisan ini dengan Amsal 14 ; 34 kebenaran meninggikan derajat bangsa tetapi dosa adalah noda bangsa, Amsal 18:5 Tidak baik berpihak kepada orang fasik dengan menolak orang benar dalam pengadilan,Amsal 29:12 kalau pemerintah memperhatikan kebohongan semua pegawainya menjadi fasik
TUHAN YESUS Memberkati kita Semuanya
El Roi Israel Sipahelut - Pdt Marhaens Dari Bali Barat