KUASA/DAYA JANGKAU PENEBUSAN KRISTUS

Pada tulisan sebelumnya telah dijelaskan bahwa penebusan (Injil) Kristus adalah untuk seluruh dunia, karena penebusannya SEMPURNA dan CUKUP untuk dosa seluruh dunia, yaitu dosa pertama dari manusia pertama sampai dengan dosa terakhir yang dilakukan oleh manusia terakhir.
Artinya memang semua manusia merupakan obyek penebusan Kristus, penebusan Kristus (Injil) jelas dan tegas adalah untuk semua orang.
Sebenarnya ada cukup banyak dalil-dalil yang bisa saya sampaikan, akan tetapi karena tulisan ini bersifat artikel biasa, maka cukup hanya dua saja untuk menjadi dasar pemahaman kita semua.
YESUS KRISTUS ADALAH PUSAT/PRIMA CAUSA KESELAMATAN ALLAH
Alkitab dengan jelas dan tegas mengajarkan bahwa Allah telah meletakkan dan menetapkan Rencana Keselamatan Nya bagi manusia sejak sebelum dunia ini dijadikan. Artinya penetapan Allah mengenai rencana keselamatan Nya sebelum manusia itu sendiri ada dan diciptakan, dan bahkan sebelum manusia jatuh dalam dosa. Injil sudah disiapkan dan ditetapkan sejak semula, yaitu sebelum dunia dijadikan.
Efessus 1:4-11
Sebab DIDALAM DIA Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula OLEH YESUS KRISTUS untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita DI DALAM DIA, yang dikasihi-Nya.
Sebab DI DALAM DIA dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya DI DALAM KRISTUS sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan DI DALAM KRISTUS sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang disorga maupun yang di bumi.
Aku katakan "DI DALAM KRISTUS", karena DI DALAM DIAlah kami mendapat bagian yang dijanjikan--kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya--
Paulus telah menegaskan bahwa Rencana Keselamatan Allah/Injil/Penebusan telah diletakkan atau ditetapkan sejak sebelum dunia dijadikan di dalam Yesus Kristus , Putra Tunggal Nya.
Inlah Injil Kristus: bahwa di dalam Dia/Di dalam Kristus/oleh Yesus Kristus kita sudah dipilih dan sudah ditentukan untuk menerima penebusan oleh darahNya, bahkan didalam Kristuslah kita akan menerima semua bagian yang telah dijanjikanNya.
Dengan demikian jelaslah, bahwa Injil tidak dimulai saat Anak Tunggal Allah ber-inkarnasi menjadi manusia, melainkan jauh sebelum Beliau ber-inkarnasi, yakni sebelum dunia dijadikan, bahkan sebelum manusia itu sendiri ada dan jatuh dalam dosa, yaitu saat Allah menetapkan itu semua di dalam Putra Tunggal Nya.
Termasuk Penebusan yang akan dilakukan oleh Anak Tunggal Nya, telah ditetapkan Nya sejak dunia belum dijadikan. Inilah “starting point” Injil, yaitu sejak Allah telah menetapkan dan meletakkannya di dalam Kristus jauh sebelum dunia dan manusia diciptakan. Diluar dan selain Kristus tidak ada Injil Keselamatan, Allah yang telah menetapkannya demikian.
Bagaimana dengan kuasa penebusan Kristus bagi orang-orang yang telah hidup dan meninggal sebelum Beliau Berinkarnasi (misalnya orang-orang dalam Perjanjian Lama; Adam, Henokh, Ayub, Abraham, Musa, dll)? Apakah penebusan hanya berlaku bagi mereka yang hidup saat dan atau setelah Kristus berinkarnasi?
Jikalau kita mau konsisten dengan teks di atas, maka Injil Kristus (penebusan Nya) juga berkuasa untuk menjangkau mereka yang hidup sebelum Kristus, seperti Adam, Henokh, Ayub, Abraham, Musa, dan lainnya.
Jadi penebusan Nya memiliki daya dan kuasa menebus mundur ke belakang sampai pada titik dimana Adam pernah hidup dan berbuat dosa, dan juga penebusan Nya kearah depan sampai pada titik manusia terakhir akan hidup.
Mengapa demikian? Karena memang Allah telah menetapkannya sebelum dunia dan manusia dijadikan, walaupun kenyataannya Yesus Kristus datang kedalam dunia ribuan tahun kemudian saat populasi manusia berjumlah jutaan.
Tapi bagaimana mungkin mereka bisa menjadi orang tebusan Kristus dan diselamatkan Nya, jikalau mereka (yang hidup sebelum Kristus) tidak mengenal Nya dan percaya kepada Nya, hanya percaya kepada Yahwe saja atau Allah yang lain?
ALLAH MEMPERHITUNGKAN
Sejujurnya saya tidak mengerti bagaimana caranya Allah memperhitungkan penebusan Kristus bagi orang-orang yang hidup sebelumnya, khususnya mereka yang dalam Perjanjian Lama.
Tetapi ada beberapa teks yang bisa kita jadikan acuan untuk dapat memahami hal ini:
1. Pola Ibadah Penebusan dosa melalui korban bakaran dan penghapus dosa.
Penulis Surat Ibrani menjelaskan bahwa hukum Taurat yang mengatur ibadah korban penghapus dosa adalah merupakan BAYANGAN saja, dan wujudnya adalah Penebusan Kristus sendiri.
Ibrani 10: 1- 12
Di dalam hukum Taurat hanya terdapat BAYANGAN saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.
Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya.
Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa.
Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.
Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku--.
Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.
Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."
Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" --meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat--.
Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.
Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa.
Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah.
Dalam hukum Taurat, jelas aturan korban penghapus dosa adalah perintah Allah sendiri, tetapi penulis teks Ibrani ini mengatakan bahwa Allah sesuangguhnya tidak menghendaki dan tidak berkenan terhadap korban bakaran dan korban penghapus dosa tersebut, melainkan Allah telah mempersiapkan dan menetapkan Kristus (“dalam gulungan kita ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak Mu”) untuk melakukan penebusan (mempersembahkan tubuh Nya sendiri sebagai korban).
Allah memerintahkan korban bakaran dan korban penghapus dosa, tetapi Allah tidak menghendakinya dan berkenan akan korban tersebut melainkan HANYA KEPADA KORBAN YANG AKAN DILAKUKAN YESUS KRISTUS.
Tentunya korban bakaran dan korban pengapus dosa tersebut diperintahkan Nya KARENA Allah memandang dan memperhitungan penebusan yang akan dilakukan Putra TunggalNya.
Karena memang korban binatang untuk penghapus dosa sebanyak apapun tidak akan dapat bisa menebus manusia, kecuali penebusan Kristus.
Allah menerima korban binatang bukan karena “korban tersebut pantas dan dapat menebus dosa manusia” melainkan Allah menerimanya karena memperhitungkan dan memandang kepada penebusan Yesus Kristus ribuan tahun kemudian.
Dengan demkian Allah telah memperhitungkan korban bakaran dan penghapus dosa dalam Perjanjian Lama/Hukum Taurat dengan memandang atau melalui penebusan Kristus yang terjadi ribuan tahun kemudian, sehingga Allah mau dan dapat menerima korban dalam hukum Taurat tersebut.
Contoh ibadah dalam hukum Taurat ini hanya untuk menunjukan bahwa Penebusan Kristus itu berkuasa menebus “mundur kebalakang” sampai pada adam, karena Allah memiliki cara memperhitungkan dan memandang Penebusan Kristus untuk orang-orang dalam Perjanjian Lama/Hukum Taurat, salah satu CARA MEMPERHITUNGKANNYA adalah melalui korban bakaran dan korban penghapus dosa yang dilakukannya.
Menurut saya, mereka yang hidup sebelum Kristus, (tidak mendengar dan percaya kepada Kristus: Adam, Ayub, Henokh, Abraham, Musa dll) melalui ibadah yang mereka lakukan telah menunjuk kepada Penebusan Kristus yang akan datang adalah orang-orang yang diperhitungkan dan dipandang Allah.
Bagi kita yang sekarang hidup mengenal dan percaya kepada Yesus tentunya juga sama polanya, percaya kita kepada Kristus telah diperhitungkan sebagai kebenaran.
Percaya kita Diperhhitungkan sebagai Kebenaran
Untuk dapat menerima manfaat Penebusan Kristus, maka kita harus percaya kepada Nya, dan hal itu diperhitungkan Allah sebagai kebenaran. (Roma 4:3,5 dan 11)
Demikian juga mereka yang hidup sebelum Kristus, harus melalui mekanisme tertentu dalam ibadah mereka, sampai Allah memperhitungkan dan menganggap mereka benar (kebenaran yang di imputasi).
“Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagilah manusia yang kesalahannya TIDAK DIPERHITUNGKAN TUHAN.” (Mazmur 32:1-2), karena dosa dan kesalahan orang tersebut telah diperhitungkan Tuhan kedalam Penebusan Kristus.
Adakah kebenaran atau keselamatan diluar iman percaya kepada Yesus Kristus?
Bahkan sesungguhnya keselamatan yang kita miliki pun bukan karena sekedar kita percaya kepada Dia, melainkan karena Allah sudah memperhitungkan penebusanNya kepada kita (di imputasi), sehingga percaya kita kepada Kristus diterimaNya demikian juga orang-orang dalam Perjanjian Lama (sebelum Kristus) dengan “cara yang berbeda” (tentunya BUKAN DENGAN PERCAYA KEPADA YESUS KRISTUS, karena memang tidak mungkin) tetapi ALLAH dapat memperhitungkan orang orang itu dengan Penebusan Kristus.
Semoga memberkati.
Pembahasan berikut masih dalam sub thema “Kuasa atau Daya Jangkau Injil (Penebusan) Kristus” yang akan membahas :
- Bagaimana dengan mereka yang meninggal tetapi karena keadaan belum pernah mendengarkan Injil, apakah Allah dapat atau mungkin memperhitungkan mereka juga?
- Kesimpulan: Injil Kristus untuk SEMUA ORANG, baik mereka yang akan selamat dan juga yang akan dihukum.